HALAMAN PENGESAHAN
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah ZOOLOGI I pada semester dua (II) khususnya pada program studi “Ilmu
Pendidikan Biologi”.
Sumbawa Besar, Maret 2012
Mengetahui,
Dosen pembimbing
Mohammad Suhri, S.pd
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik serta
hidayah_Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Zoologi I
sesuai dengan waktu yang direncanakan.Tak lupa pula ucapan terimakasih kami
ucapkan khususnya pada dosen pembimbing mata kuliah bapak Mohammad Suhri, S.pd yang
telah memberikan tugas dan arahan untuk menyelesaikan makalah ini.
Dan
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mohon maaf apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan.Dan kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memotivasi kami
dalam membuat makalah selanjutnya.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak/kalangan.
Penyusun
Rahmawati. H.A, S.Pd
BAB
I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Zoologi
merupakan salah satu dri cabang ilmu biologi yang menempati urutan ke – 19
setelah cabang ilmu biologi sitologi dan virologi.Adapun zoologi dalam cabang
ilmu biologi sendiri dikhususkan untuk mempelajari tentang hewan dan
perkembangannya, yang mana hewan yang secara detail di bahas dalam makalah ini
yaitu tentng ANNELIDA.Untik lebih jelasnya simak sajian pembahasan kami pada
halaman berikutnya.
b. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
dapat kami ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa
itu Annelida ?
2. Bagaimana
struktur tubuh dari Annelida ?
3. Berapakah
klasifikasi Annelida ?
c. Tujuan
Dari rumusan masalah yang yang dibahas
diatas, maka tujuan dari makalah kami antara lain :
1. Belajar
mengenal Annelida itu sendiri
2. Mengetahui
seluk beluk srtuktur tubuh dari Annelida
3. Mengetahui
klasifikasi Annelida
DAFTAR
ISI
... Halaman
pengesahan.............................................................................
... Kata
pengantar......................................................................................
... Daftar
isi................................................................................................
... BAB
I. PENDAHULUAN.....................................................................
a.
Latar belakang..................................................................................
b.
Rumusan...........................................................................................
c.
Tujuan...............................................................................................
BAB
II. PEMBAHASAN......................................................................
BAB
III. PENUTUP..............................................................................
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................
BAB II
MENGENAL SELUK BELUK
ANNELIDA
1. CIRI
UMUM
a.
Pengertian
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin
dan oidos yang berarti bentuk.Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai
cacing yang bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing
gelang.Annelida dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut,
atau daratan.Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit.Filum
Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.Perkembangan
buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan fungsi yang berbeda dalam
ruas badan (segmentasi) yang berbeda.Annelida memilikicoelom yang besar untuk mengakomodasi
organ dalam yang lebih kompleks.Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air
tawar dan daratan, terbagi menjadi tiga kelas.
b. Struktur Tubuh
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai
rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata.Annelida memiliki sistem
peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya
serta bercabang-cabang di setiap segmen.Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini
terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan
sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap
berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yangterkoordinasi.Sistem
saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang terhubungan denganserabut saraf
ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen.Annelida memiliki sistem
pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus, dan kelenjar
pencernaan.Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah
dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
2.
KLASIFIKASI
Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies
modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar
lingkungan basah, seperti air
tawar dan di laut.Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu
milimeter sampai tiga meter.Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit),
dan Hirudinea.
a.Polychaeta
Polychaeta
(dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida
berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium)
dengan mata, antena, dan sensor palpus.Polychaeta
memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat
gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti
insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta
yang tersusun dari kitin.
Contoh :Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Contoh :Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidiceoele(cacing wawo).
Kebanyakan Polychaeta
hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae.Parapodia adalah kaki seperti
dayung (sirip) digunakan untuk berenang sekaligus bertindak sebagai alat
pernafasan.Setae adalah bulu-bulu yang melekat pada parapodia, yang membantu
polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.Cacing
kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif.Banyak yang memiliki kepala
yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan organ peraba lainnya.
b.Oligochaeta
Oligochaeta (dalam
bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida
berambut sedikit.Oligochaeta tidak
memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh :Oligochaeta yang paling terkenal adalah
cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia
(Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa
Australia (Digaster longmani).Cacing
ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Oligochaeta contohnya adalah cacing
tanah, yang cenderung memiliki sedikit setae yang bergerombol secara langsung
dari tubuhnya.Cacing tanah memiliki kepala atau parapodia yang kurang
berkembang.Pergerakannya dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh
dibantu dengan setae.
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan
yang lemnan digunakan untuk pertukaran udara.Cacing tanah adalah pemakan sampah
yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan.Faring
berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di
tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh.Antar dua lubang itu, tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral. Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen, dan ovarium dengan penerima semen.Perkawinan dilakukan dengan melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan saling bertukar sperma.Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
c. Hirudinea
Hirudinea
merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki
arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1
– 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.Pada
anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh
inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit
hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan
memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau
membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga
korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Kelas Hirudinea contohnya lintah.Kebanyakan tinggal di
air tawar, tetapai ada yang di laut atau daratan.Setiap gelang tubuh memiliki
beberapa alur mendatar.Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar
mulutnya dan pengisap posterior yang besar.Meskipun beberapa diantaranya adalah
predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan.Pengisap darah
dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari
ludah.
3.
REPRODUKSI
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan
pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang
kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan
individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
4.
PERANAN
Peranan Platyhelminthes
dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu
menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat
di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan
atau zat anti pembekuan darah.
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah kami, maka
kesimpulan yang dapat diambil antara lain, annelida merupakan hewan invetebrata
yang dapat hidup di berbagai tempat diantaranya air tawar, air laut, dan
daratan.Filum annelida terdiri dari cacing berbuku-buku.Annelida memiliki
sistem darah tertutup dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta
bercabang di setiap segmen dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain
cacing tanah dan lintah. Filum annelida terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Polycaeta (cacing berambut banyak), Oligachaeta (cacing berambut sedikit),
dan Hirudenia.Annelidanya misalnya
cacing tanah memiliki peran diantanya dapat menyuburkan tanah, makanan, dan
menghasilkan zat hiruin.
b.
Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar