DESKRIPSI POHON BIDARA (Zizipus mauritinia)
1.
Klasifikasi Ilmiah Bidara
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphus
Spesies : Ziziphus mauritiana Lamk
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rhamnales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphus
Spesies : Ziziphus mauritiana Lamk
Bidara merupakan
tumbuhan yang bandel, yang dapat mengatasi suhu ekstrem dan mampu bertahan
hidup pada lingkungan yang agak kering. Tanaman bidara merupakan tanaman eksotik yang konon hanya
bisa tumbuh sumbur di pulau Sumbawa, didaerah lain boleh dibilang keberadaan
tanaman bidara sangat nihil. Kualitas buahnya akan paling baik jika tumbuh pada
lingkungan yang panas, di udara terbuka dan kering, tetapi hendaknya ada musim
hujan untuk mendukung pertumbuhan perpanjangan dan pembungaannya, dan idealnya
tanahnya memiliki cukup kelembapan sits untuk mematangkan buahnya. Jika terjadi
cuaca yang buruk, pohon bidara ini akan menjadi mati. Pada habitat alaminya,
curah hujan tahunannya berkisar antara 125 mm dan di atas 2.000m, akan tumbuh
cukup balk pada cura hujan serendah 300-400 mm per tahun. Suhu maksimumnya adalah
37-48° C, dan suhu minimum 7-13° C, tetapi pohon bidara masih tahan terhadap
embun beku yang ringan. Kisaran ketinggian tempat tumbuhnya ialah antara tepi
pantai sampai kira-kira 1000 m. Bidara menghendaki tanah yang cukup ringan dan
dalam, tetapi pohonnya dapat pula tumbuh di lahan marginal, tanah basa, tanah
asin atau sedikit asam, baik tanah ringan maupun berat, rentan terhadap
kekeringan atau kadang-kadang tergenang. Tingginya mencapai kira-kira 15 m,
tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya
simpang siur, penumpunya berduri, menyendiri
dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang
kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya
selalu hijau atau setengah meranggas. Bidara termasuk ke dalam tanaman lengkap,
dimana tanaman lengkap ini memiliki akar,
batang, dan daun.
Deskripsi morfologi tumbuhan bidara
sebagai berikut :
1. Daun
(folium)
Daun merupakan organ yang paling utama
dilihat di setiap tanaman. Daun bidara termaksuk ke dalam jenis daun majemuk
yang dimana daun majemuk ini memiliki tangkai bercabang-cabang dan pada cabang tangkai terdapat
helain daun,
pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun, suatu daun majemuk di
pandang berasal dari
daun tunggal yang torehanya saedemikian dalamnya sehingga bagian daun diantar
toreh-toreh itu terpisah satu sama lainnya dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang
tersendri. Daun bidara ini juga termaksuk kedalam daun tidak lengkap karena
hanya memiliki tangka dan helaian daun saja (tidak memiliki pelepah). Tumbuhan Bidara memiliki daun yang halus dan dikatakan tidak bertoreh.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah kami lakukan,
kami dapat
menyimpulkan bahwa bidara memiliki bentuk daun bulat
atau oval, tepi daunya rata, daunya beringgit, kedudukan tulang daun
berselang-seling.
Pada umunya, tanaman bidara ini lebih primitif,
bakal daun yang terpisah keluar kemudian barulah berpisah dan bermodifikasi.
Daunnya tunggal, letaknya berselang-seling, memiliki daun
yang berukuran (2-9) cm x (1,5-5) cm,
tepinya sedikit beringgit atau rata, berkilap dan tak berbulu pada lembaran
sebelah atasnya, berbulu kempa yang rapat, berwarna putih pada lembaran sebelah
bawahnya, dengan 3 tulang daun membujur yang nyata; tangkai daunnya 8-15 mm
panjangnya.; daun mahkota 5 helai, sedikit berbentuk sudip yang cekung,
terlentik; benang sarinya 5 utas; bakal buahnya beruang 2, tangkai putiknya
bercabang dua, cakramnya bercuping 10 atau beralur-alur.
Daun bidara dipercaya dapat mengusir
setan atau mengembalikan kesadaran orang yang terkena sihir. Bahkan orang tua
dulu memanfaatkan daun bidara untuk memandikan mayat jika mulut mayat tersebut
tidak bisa tertutup rapat. Alhasil setelah dimandikan dengan daun bidara maka
mulut mayat akan tertutup rapat.
2.
Bunga (Flos)
Bunga merupakan alat kelamin betina pada
tumbuhan, Pada tanaman bidara bunga umumnya tumbuh di ketiak daun (flos
lateralis atau flos axilaris) berbentuk
payung menggarpu, panjangnya 1-2 cm, tersusun atas 7-20 kuntum bunga; gagang
perbungaan panjangnya 2-3 mm berdiameter 2-3 mm, berwarna kekuningan, sedikit
harum, gagang bunganya 3-8 mm panjangnya; daun kelopaknya bercuping 5,
berbentuk delta, bagian luarnya berambut, bagian dalamnya gundul.Jenis bunga bidara termasuk kedalam
bunga tunggal (planta uniflora) yaitu hanya menghasilkan satu bunga saja, yang dimana dari
bunga ini membentuk perbungaan (muncul beberapa bunga) tetapi terdiri dari
bunga tunggal, perbungaan pada buah bidara dapat dihitung artinya termasuk ke dalam bunga berbatas.
3.
Buah (Fructus)
Buah goal dalam
bahasa Indonesia dinamakan buah bidara atau dalam bahasa latin Ziziphus mauritiana. Buah pada bidara ini muncul dari satu bunga atau muncul
dari bakal buah. Tanaman ini termasuk kedalam buah sejati atau tunggal. Buahnya bertipe
buah satu, berbentuk bulat sampai bulat telur dapat mencapai ukuran 6cm x 4cm
untuk bidara yang di budidayakan, dan umunya jauh lebih kecil, untuk yang liar
kulit buahnya halus atau kasar, berkilap, tipis tetapi liat, berwarna kekuningan
samapai kemerahan atau kehitaman. Daging buahnya berwarna putih banyak
mengandung sari buah rasanya agak asam sampai manis menjadi menepung pada buah
yang matang penuh. Bijinya terletak pada batok yang berbenjol dan beralur tidak
beraturan yang berisi satu sampai dua inti biji yang berwarna coklat. Khusus di pulau Sumbawa tanaman
bidara biasanya berbuah menjelang bulan Suci Ramadhan.
Secara umum buah bidara bermanfaat
untuk menguatkan kecerdasan otak, memperlancar makanan di usus, menghilangkan penyakit kuning,
menghaluskan kulit, meningkatkan selera makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan
penyakit lambat haid.
4.
Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat beserta kedudukan batang bagi
tumbuh-tumbuhan batang dapat disamakan
dengan sumbu tumbu-tumbuhan.
Pada tumbuhan bidara, bentuk batang bulat (teres) dan berkayu,
kemudian bentuk pecabangannya monopodial yaitu batang pokok tampak jelas karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhanya) daripada
cabang-cabangnya.
5.
Akar
(radix)
Akar adalah bagain pokok yang nomor
3 (tiga) disamping
batang dan daun, bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar pada
pohon bidara terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop)
atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya, tidak
berbuku-buku (tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun maupun bagian lainnya),
bentuknya meruncing. Fungsi batang pada pohon bidara ini yaitu memperkuat
berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut, mengangkut
air dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan. Pohon bidara ini
memiliki akar serabut yaitu akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati
atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan
semunya keluar dari pangkal batang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar