Senin, 07 Januari 2013

PROTOZOA


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Protozoa merupakan hewan bersel satu.  Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami simpulkan berdasarkan latar belakang diatas, antara lain:
1.    Apa pengertian protozoa?
2.    Bagaimanakah morfologi protozoa?
3.    Bagaimanakah fisiologi  protozoa?
4.    Bagaimanakah klasifikasi protozoa?
5.    Bagaimanakah perkembangbiakan protozoa?


C.      Tujuan
Berdasarkan  rumusan masalah diatas, maka tujuan yang harus dicapai:
1.    Untuk mengetahui pengertian protozoa.
2.    Untuk mengetahui morfologi protozoa.
3.    Untuk mengetahui fisiologi protozoa.
4.    Untuk mengetahui pengklasifikasian protozoa.
5.    Untuk mengetahui perkembangbiakan protozoa.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Definisi protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiselular dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa itu aselular tetapi keseluruhan organisme dibungkus oleh satu plasma membrane.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_QJXXqhIp6404WpuUN6AtL3F2buQMQGrgsaaD6cJcThA1wNlQCmlyjf2oklRMIw2yj6W9Bj390hJLBN1K5JntzrhzvkZH6crAbyVOoBymOr8D1dR2UI_oe0FsfW0s2H6cwmuyTeMJT7BO/s1600/Protozoa-775267.jpg

Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron dan walaupun jarang, ada yang mencapai 6 milimeter contoh : Ciliata spirostomum sp (3mm) dan sporozoa Porospora gigantean (16 mm).
Protozoa hidup di dalam air tawar, dalam air laut tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain.

B.       Morfologi   Protozoa
Adapun morfologi protozoa secara umum:
Protozoa atau Hewan bersel satu mencakup banyak organisme renik heterotrof bersel tunggal. Seperti Amoeba serta Paramaecium. Namanya berasal dari dua kata bahasa Yunani: proto (awal) dan zoon (hewan), sehingga berarti "hewan pertama". Organisme ini dianggap sebagai eukaryota pertama yang bisa hidup sebagai sel tunggal di alam (Jasin,1984).
Menurut (Jasin,1984) ciri-ciri umum yang tergolong pada filum protozoa adalah sebagai berikut:
1.    Tubuh hewan ini tersususn atas satu sel, ukuranya beberapa mikron sampai milimeter.
2.    Umumnya hidup secara individual, tetapi ada yang hidup secara berkoloni.
3.    Pada umunya berkembang biak dengan membelah diri.
4.    Makananya berupa bakteri, hewan bersel satu lainya atau sissi organisme.

Stuktur tubuh pada protozoa yang hanya bersel satu ini, bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada yang tetap. Sedangkan bentuk tetap ini di sebabkan telah memiliki pciliculas (kulit) dan beberapa mempunyai cangkang kapur ( Jasin,1984).
Sitoplasma sebagaian pada ptotozoa tidak berwarna, tetapai beberapa spesies yang kecil, misalanya padsa Stentor cocreleus bewarna biru, dan Blepharisma laterilia berwarna merah atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya di bedakan atas bagian pinggiran yang di sebut Ecloplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan bergranula di sebut Endoplasma (Steven, 2002).
Nukleus  protozoa umumnya hanya satu, tetapi ada juga yang lebih, misalnya Arcella vulgaris. Ciliata secara umum mempunyai dua tipe nuklei dan ciri nukleus umumnya bulat, akan tetapijuga oval. Adapula yang seperti ginjal yang terdapat pada Balantidium coli, sedang kan bentuknya menasbih. Stuktur nukleus pada prinsipnya ada yang vasikilar dan granula. Pada nukleus vesikular, khomatin terkonsentrasi dalam sebuah massa atau butir, sedangkan yang bergranula berkromatin tersebar secara merata dalam butir melalui seluruh nukleus (Loveless, 1987).
Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat di bedakan menjadi atas
1.    Vakuola kontraktil, yang terdapat pada protozoa air tawar.Diman vakuola ini tidak terdapat pada sebagian besar Protozoa yang parasit dan hidup di dala air laut.
2.    Vakuola makanan, Sama halnya dengan vakuola kontraktil.
3.    Vakuola stasionari, dimana vakuola ini mengandung cairan yang berisi kristal-kristal, butiran-bitiran minyak dan materi lainya, yang terdapat pada tubuh protozoa.
Menurut pendapat Loveless (1987) terdapat pada bagian yang melakukan pernafasan secara aerobik. Mitokondria pada umunya memilki tubulus pada bagian dalamnya, yang mana erat hubungannya dengan alat gerak untuk penggunaan energi dan vakuola kontraktil.
Umumnya Protozoa paling sedikit terbungkus oleh membran yang mempunyai sedikit granula seluas permukaannya. Membran memegang peranan penting dalam sistem pengangkutan enzim, sehingga menimbulkan metabolisme yang efisien (Loveless, 1987).

C.      Fisiologi Protozoa
Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.

D.      Klasifikasi Protozoa
Protozoa memiliki 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya.
klasifikasi-protozoa
1.    Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.    Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.

2.    Flagellata (Mastigophora)
flagellata

Bergerak dengan flagel (bulu cambuk)     yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a.    Fitoflagellata
Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat  berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis,  Noctiluca milliaris, Volvox globator.  Zooflagellata Flagellata heterotrofik (Tidakberkloroplas). Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania.

b.   Ciliata (Ciliophora)

cillliata
Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.

c.     Apicomplexa (Sporozoa)
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.  Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.

E.       Perkembangbiakan Protozoa

pembelahan-mitosis



1.    Aseksual
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :
a.    Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
b.    Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

2.    Seksual (Generatif)
Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa dengan cara.
a.    Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya.
Pada Paramaecium mikronukleus yang  sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
b.    Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/peleburan-gamet-plasmodium.jpg?w=468&h=453



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah kami paparkan diatas, maka adapn kesimpulan dari makalah ini yaitu protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiselular dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa itu aselular tetapi keseluruhan organisme dibungkus oleh satu plasma membrane. Protozoa atau Hewan bersel satu mencakup banyak organisme renik heterotrof bersel tunggal. Seperti Amoeba serta Paramaecium. Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia.

B.       Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memotivasi kami dalam membuat makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak atau kalangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar