BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tanaman
merupakan suatu organisme yang dapat dibilang paling banyak melakukan
penyerapan utamanya pada unsur air dan mineral tanah. Penyerapan ini dilkukan
sebagai salah satu kesatuan system metabolisme dalam tanaman. Tanaman melakukan
penyerapan atau absorbs untuk menyebarkan hasil-hasil metabolisme utamanya
hasil fotosintesis dan transport energy ke seluruh tubuh. Hasil transport ini
berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Zat-zat yang
ditransport ini termasuk unsure-unsur hara yang ada dalam tanah maupun hara
yang ditambahkan pada tanaman. Hara-hara ini diserap dalam bentuk ion-ion oleh
perakaran tanaman yang selanjutnya disebarkan ke seluruh Proses penyerapan pada
tanaman terjadi karena adanya proses difusi, osmosis, transport aktif dan
imbibisi sebagai sistem transport air, mineral dan hasil metabolisme.
Berdasarkan data
hasil penelitian, (Agus, 2010) terdapat
kesesuaian hasil yang diperoleh dengan nilai yang paling tinggi didapatkan dari
kacang yang direndam pada Aquadest (7,78 x 10-5). Selain itu, sebagian besar
nilai kecepatan yang didapat dengan larutan Sukrosa 0,5 M lebih besar dari
hasil yang menggunakan larutan sukrosa 1 M. jadi pada dasarnya meknaisme
penyerapan nutrisi terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara koloid
tanah dan akar tanaman (buluh akar) dan adanya perbedaan potensial antara
keduanya sehingga unsure hara dapat masuk ke tanaman
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kami ambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana proses penyerapan Air dan mineral oleh akar?
2.
Bagaimana proses getah xilem?
C.
Tujuan
Dari
Rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah kami adalah sebagai
berikut:
1.
Mengetahui peroses Penyerapan air
dan mineral oleh akar
2.
Mengetahui proses Transpor getah xilem
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Proses Penyerapan Air dan Mineral Oleh
Akar
a. Rambut Akar, Mikorhiza, dan Luas Permukaan
Sel-Sel Kortikal yang Sangat Besar Meningkatkan Penyerapan Air dan
Mineral
Adaptasi yang
meningkatkan luas permukaan dikaitkn dengan fungsi sistem akar dalam penyerapan air dan mineral dari tanah
kebanyakan proses penyerapan ini terjadi didekat ujung akar, yaitu dimana
epidermisnya permiabel terhdap air dan dimana terdapat rambut akar. Rambut akar
yaitu penjuluran dan pemanjangan sel-sel epidermal merupakan struktur yang
menyusun sebagian besar luas permukaan dari akar. Partikel-partikel tanah yang
umumnya dilapisi dengan air dan mineral yang terlarut, melekat erat pada rambut
akar tersebut. Larutan tanah mengalir ke dalam dinding hidrofilik sel epidermal
dan dapat lewat dengan bebas di sepanjang apoplas ke dalam korteks akar. Ini
akan mengakibatkan tereksposnya sel-sel parenkima korteks ke dalam larutan
tanah. Menyediakan suatu luas permukaan yang jauh lebih besar daripada luas
permukaan epidermis.
Saat larutan
tanah bergerka di sepanjang dinding sel, juga terjadi pengambilan air dan zat
terlarut oleh sel-sel epidermis dan korteks, mengakibatkan terjadinya perubahan
jalur dari apoplas ke simplas. Penyebaran membran plasma inilah yang membuat
penyerapan mineral menjadi selektif.larutan tanah umunya sangat encer dan akar
dapat mengakumulasi mineral esensial hingga konsetrasi yang rautsan kali lebih
tinggi daripada konsentrasi mineral yang di dalam tanah.
Dalam urusan
penyerapan air dan mineral dari tanah yang sangat penting ini sebagian besar
tumbuhan tidak melakukannya sendiri,
akan tetapi memiliki partner dalam bentuk fungi simbiotik. Akar yang
“terinfeksi ini akan mebentuk mikorhiza, suatu istilah untuk struktur simbiotik
yang terdiri atas akar tumbuhan yang saling melilit dengan hifa (filamen) dari
fungi tersebut. Hifa akan menyerap air dan mineral tertentu.
Gambar.2 proses penyerapan air dan mineral serta
pengangkutannya.
b. Endodermi berfungsi sebagai penjaga gerbang yang selektif antara korteks
akar dan jaringan pembuluh
Air dan mineral dari tanah yang masuk kedalam korteks akar tidak dapat
diangkut ke bagian lain pada tumbuhan sampe air dan mineral tersebut memasuki
xilem dari silinder pembuluh (stile). Endodermis yaitu lapisan sel-sel yang paling dalam
pada korteks akar, mengelilingi setele dan berfungsi sebagai titik peringkasan
(cbeckpoint) terakhir untuk saluran
aliran selektif mineral dari korteks ke dalam jaringan tumbuhan.
Mineral-mineral yang sudah berada di dalam simplas ketika mencapai endodermis
terus bergerak melalui plasmodesmata sel-sel endodermal masuk ke dalam stele.
Mineral ini telah disaring oleh membran selektif yang harus di lewatinya agar
bisa memasuki simplas dalam korteks. Mineral-mineral yang mencapai endodermis
melalui apoplas akan menghadapi suatu ujung yang buntuh yang menghalangi
alirannya untuk masuk ke dalam stele. Di dalam dinding dari masing-masing sel
endodermal terdapat pita kasparian (casparianstrip),
yaitu suatu pita yang terbuat dari subering, yaitu suatu bahan berlilin yang
kedap terhadap air dan minerla terlarut.
Dengan demikian, air dan mineral tidak dapat menembus endodermis dan
memasuki jaringan pembuluh melalui apoplas. Satu-satunya jalan untuk melewati
halangan tersebut adalah air dan mineral harus melewati membran palsma suatu
sel endodermal dan memasuki stele melalui simplas. Endodermis dengan pita
kasparian memberikan jaminan bahwa tidak ada mineral yang dapat mencapai
jaringan pembuluh akar tanpa melewati membral tersebut..
Jika mineral
tidak memasuki sel-sel korteks, mineral harus memasuki sel-sel endodermal atau
sama sekali tidak dapat memasuki jaringan pembuluh. Struktru dan endodermis dan
letaknya yang strategis pada akar membantu fungsinya sebagai penjaga pintu
masuk diperbatasan korteks stele, suatu fungsi yang menyebabkan akar mempunyai
kemampuan untuk mengangkut secara selektif mineral-mineral tertentu dari tanah
ke xylem.
Segmen terakhir
dalam jalur tanah => xylem adalh proses mengalirnya air dan mineral ke dalam
trakeit dan elemen-elemen pembuluh dari xylem. Sel-sel pengangkutan ini tidak
memiliki protoplas. Sehingga lumensel dan juga dindingnya adalah bagian dan
apoplas. Masuknya air dan mineral ke dalam xylem memerlukan proses pemindahan
keduanya dari simplas ke apoplas. Sel-sel endodermal dan sel-sel parenkima di
dalam stele melepaskan mineral ke dalam dinding sel-sel tersebut. Baik difusi
maupun transpor aktif kemungkinan terlibat dalam proses pemindahan dalam zat
terlarut ini dari simplas ke apoplas sehigga air dan mineral sekarang bebas
memasuki trakeid dan pembuluh-pembuluh xylem. Air dan nutrien mineral di angkut
dari tanah ke xylem akar sekarang dapat di angkut ke atas sebagai getah xylem
menuju sistem tunas.
1. Pengangkutan Apoplast
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler
yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding sel dan
ruang antar sel. air masuk dengan cara osmosis. Aliran air secara apoplas tidak
tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis. Air
tidak mengalir karena terhalang bagian endodermis bersifat impermeable yang
memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin. Namun ada bagian yang
khusus yaitu celah kaspari yang bisa dilalui air. Dengan demikian, pengangkutan
air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.
2.
Pengangkutan Simplas
Pada pengangkutan ini, setelah masuk
kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak masuk
kedalam sel (inilah yang membedakan dari keduanya). Air masuk sitoplasma dan
vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melalui
plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian
Xylem yang ada bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada
pengangkutan simplas jika diurutkan dari luar kedalam. Sel – sel bulu akar
menuju sel – sel korteks - endodermis - perisikel - xilem.
3.
Transpor Getah Xylem
Transfor getah
xylem mengalir ke atas melalui pembuluh dengan laju 15 meter per jam atau lebih
cepat lagi. Pena bercabang di seluruh bagian daun, menempatkan pembuluh xylem
didekat setiap sel. Daun bergantung pada sistem pengiriman yang efisien ini
untuk persendian airnya. Tumbuhan kehilangan air dalam jumlah yang sangat besar
melalui transfirasi yaitu kehilangan uap air dari daun dan bagian-bagian lain
yang berda di atas permuakaan tanah pada tumbuhan itu.
1)
Naiknya getah xylem sebagian besar
bergantung pada transpirasi dan sifat-sifat fisik air
Getah xylem akan
naik melawan gravitasi,tanpa bantuansuatu pompa mekanis apapun hinggan mencapai
ketinggian lebi dari 100 meter pada pohon-pohon yang paling tinggi.
Transportasi tumbuhan adalah proses
pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan
tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh
pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan
untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali
gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan
ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses
imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi merupakan penyusupan atau
peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan
mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang
yang direndam dalam air beberapa jam.
Diffusi
gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke
konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran
CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
Osmosis merupakan proses perpindahan air
dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel
dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang
ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif
semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan
dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel
akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut
plasmolisis.
Transpor aktif merupakn pengangkutan
lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+
dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion
Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari
korteks ke stele.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahan
diatas kami dapat menyimpulkan bahwa Air dan garam mineral akan diangkut ke
daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen
pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati
karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel. Akar
tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai
tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan.
Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.Akar tumbuhan merupakan struktur
tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral
(zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. akar merupakan
kelanjutan sumbu tumbuhan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk hal tulis
menulis agar lebih berhati-hati dan saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya mohon kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB IV
DAFTAR FUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas berkat rahmat, taufik
dan hidayah_Nyalah sehingga makalah
tugas BOTANI yang bertema “Penyerapan Air dan Mineral Oleh Akar dan
Transpor Getah Xilem” dapat tersusun dan selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Terimakasih kami ucapkan kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan tugas serta membimbing kami, karena
dengan tugas ini pengetahuan kami semakin bertambah.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan agar kami termotivasi untuk menjadi lebih baik
lagi dalam menyusun tugas makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran untuk kita semua.
Sumbawa
Besar, 26 Desember 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar
isi.................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
- Latar Belakang............................................................................................................. 1
- Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
- Tujuan........................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
1.
Proses penyerapan Air dan Minieral oleh
akar........................................................... 2
BAB
III PENUTUP
- Kesimpulan.................................................................................................................... 8
- Saran............................................................................................................................... 8
BAB
IV DAFTRA
PUSTAKA.................................................................................................. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar